Aliansi Mahasiswa Kampar Pekanbaru menggelar aksi karena sudah hampir 100 hari kerja Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati Kampar Misharti masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan.
Para mahasiswa yang menggelar aksi nyaris bentrok dengan aparat keamanan karena mereka memaksa masuk kompleks kantor bupati ingin menemui bupati atau wakil bupati Kampar.
Asisten II Azwan sempat menemui massa Aliansi Mahasiswa Kampar Pekanbaru tetapi tidak adak solusi, karena massa mahasiswa ingin berdialog langsung dengan bupati atau wakil bupati Kampar.
Massa mahasiswa semakin tersulut emosi karena tidak bisa menghadirkan bupati atau wakil bupati Kampar.
Bupati Kampar dikabarkan sedang berada di luar kota. Sempat dihubungi melalui sambungan telepon tetapi massa mahasiswa tidak puas dengan jawaban bupati. Karena mahasiswa menuntut digelar diskusi terbuka tetapi bupati tidak memberikan jawaban.
Massa mahasiswa tenang, setelah Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan menemui para rombongan massa Aliansi Mahasiswa Kampar dan menghubungi Wakil Bupati Kampar yang juga berada di luar kota.
Setelah dihubungkan melalui sambungan telepon, akhir disepakati untuk mengadakan dialog di ruang terbuka pada pekan depan.
Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Kampar Pekanbaru Muhammad Rafi mengungkapkan, sampai hari ini sudah hampir 100 kerja bupati dan wakil bupati Kampar yang baru. Mengingat masih banyak PR. Masih bermasalah tentang beasiswa, bermasalah dengan perawatan mess mahasiswa Kampar yang ada di Pekanbaru.
"Juga bermasalah dengan penanggulangan banjir. Juga bermasalah bagaimana hari ini mengatur regulasi penertiban daerah yang di sekitar PLTA Koto Panjang dan abrasi sungai. Kita buat kajian dan siap berdialog dengan bupati dan wakil bupati Kampar," tegas Muhammad Rafi.
Muhammad Rafi menambahkan, sangat disayangkan pada hari ini tidak bertemu bupati dan wakil bupati Kampar. Berharap bisa berdialog langsung dengan bupati dan wakil bupat.
(Riau Pos/Adel)
Posting Komentar