Dalam suratnya, LAMR menegaskan bahwa AKMR merupakan lembaga pendidikan tinggi satu-satunya yang fokus pada pelestarian seni dan budaya Melayu di Riau. LAMR menilai peran AKMR sangat penting dalam menanamkan nilai, norma, dan adab Melayu Riau, terutama melalui jalur pendidikan.
“Budaya Melayu Riau, baik yang bersifat benda maupun nonbenda, mesti dilestarikan melalui pendidikan guna membangun intelektual muda bangsa, khususnya di Riau dan Kepulauan Riau,” tulis LAMR dalam surat tersebut.
LAMR meminta LLDIKTI XVII sebagai perpanjangan tangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI di wilayah tersebut untuk ikut serta mendukung operasional AKMR agar tetap berjalan dan berkembang. Dukungan itu dinilai penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang seni budaya.
Ketua Umum DPH LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyatakan bahwa AKMR menyangkut identitas dan idealisme masyarakat Riau. Menurutnya, keberadaan AKMR harus diperjuangkan bersama oleh seluruh pemangku kepentingan.
"Jangan sampai kita kehilangan identitas. Identitas itu bisa dibentuk dari pendidikan," ujarnya kepada media, Sabtu (19/7/2025).
Taufik menambahkan bahwa AKMR bukan lembaga pendidikan yang berorientasi bisnis, melainkan memiliki idealisme kebudayaan. Ia menyebut akademi ini lahir dari prakarsa tokoh-tokoh Riau sejak puluhan tahun lalu dan telah melahirkan banyak alumni yang aktif dalam dunia kebudayaan.
"Kami yakin LLDIKTI XVII akan membantu keberlangsungan AKMR agar dapat beraktivitas dengan sehat. Apalagi kepala LLDIKTI sekarang adalah orang Riau. Kami yakin beliau sangat peduli," ucapnya.
(MCR)
Posting Komentar