Hanya 4 Km dari Kantor Wali Kota, SD di Melebung Pekanbaru Masih Tanpa Listrik dan Fasilitas Memadai

 

SD Marjinal di RT 03/RW 01 Kelurahan Melebung, Kecamatan Tenayan Raya, berdiri hampir 20 tahun tanpa aliran listrik dan sarana pendidikan yang memadai.

PEKANBARU, lintasmelayu.com – Di tengah kemajuan pendidikan Kota Pekanbaru, masih ada sekolah dasar yang kondisinya jauh dari kata layak. SD Marjinal di RT 03/RW 01 Kelurahan Melebung, Kecamatan Tenayan Raya, berdiri hampir 20 tahun tanpa aliran listrik dan sarana pendidikan yang memadai.


Sekolah ini hanya memiliki tiga ruang belajar permanen dan dua unit rumah guru. Namun, bangunannya dikelilingi kebun sawit dan akses menuju sekolah masih berupa jalan tanah yang becek ketika hujan turun. Anak-anak terpaksa menggulung celana atau menyingsingkan baju agar tidak kotor saat berangkat sekolah.

Ketua RT 03/RW 01, Santoso, mengungkapkan bahwa meski sekolah ini berstatus SD jarak jauh dari SD 135 Melebung, kualitas fasilitasnya sangat jauh tertinggal dibanding sekolah lain di Pekanbaru.


“Usianya hampir 20 tahun, tapi sampai sekarang listrik belum masuk. Padahal jaraknya hanya sekitar 4 kilometer dari kantor Walikota Pekanbaru,” ujarnya, Minggu (17/8/2025) tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia kemarin.


Di sekolah ini hanya ada tiga guru honor yang sebagian besar sudah mengabdi hingga 20 tahun. Muridnya pun terbatas, hanya dari kelas 3 hingga kelas 5, mayoritas berasal dari keluarga sekitar Melebung.


Lebih memprihatinkan lagi, belum lama ini ruang belajar di sekolah tersebut dirusak orang tak dikenal. Kaca pecah, beberapa peralatan hilang, dan situasi sekolah semakin rawan karena tanpa penerangan listrik. Guru pun tidak bisa menempati rumah dinas karena lokasi terlalu gelap dan berbahaya.


Santoso berharap Pemerintah Kota Pekanbaru segera memberikan perhatian serius.


“Kami mohon Walikota Agung Nugroho bisa membantu pembangunan di wilayah kami, karena dibanding daerah lain di Pekanbaru, Melebung masih sangat tertinggal,” katanya.


Saat dikonfirmasi, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho belum memberikan jawaban. Namun, Wakil Walikota Markarius Anwar berterima kasih atas informasi yang disampaikan dan berjanji akan menindaklanjuti.


Sementara itu, Camat Tenayan Raya, Abdul Bari SIP, M.IP, mengakui kondisi SD Marjinal memang memprihatinkan. Ia memastikan proses belajar masih berjalan normal, tetapi sarana jalan dan listrik akan segera diperhatikan.


“Setelah perayaan HUT RI ke-80 ini, kami akan turun langsung bersama Lurah Melebung dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik,” tegasnya.


Kisah SD Marjinal di Melebung menjadi cermin bahwa masih ada ketimpangan pembangunan di tengah Kota Pekanbaru yang dikenal sebagai Kota Bertuah. Harapan warga kini tertuju pada langkah nyata pemerintah agar pendidikan anak-anak di Melebung bisa sejajar dengan wilayah lain.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama