Pekanbaru,lintasmelayu.com - Sekelompok pemuda mengatasnamakan Aliansi Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Pemantau Riau ( Gemmpar Riau) melakukan aksi demonstrasi didepan Komplek Perkantoran Walikota Pekanbaru Tenayan Raya , pada Kamis (8/05/2025) pukul 14.30 WIB .
Pantauan Wartawan saat aksi demontrasi dalam keadaan Hujan gerimis tetapi semangat para pejuang aktivis dalam menyampaikan aspirasi kepada Walikota Pekanbaru tidak menyurutkan langkah mereka dalam menyampaikan aspirasi ditengah kondisi hujan gerimis.
Kordinator Lapangan, Aliansi Gemmpar Riau, Erlangga. SH saat di Konfirmasi Wartawan mengatakan maksud dan tujuan kami mengadakan aksi demontrasi yakni menyampaikan aspirasi rekanan kontraktor lokal yang terimbas tunda bayar di Pemko Kota Pekanbaru .
Erlangga menegaskan ini sudah sangat keterlaluan , karena membunuh usaha perekonomian masyarakat khususnya rekanan kontraktor , dimana mereka sudah mengeluarkan modal yang cukup besar hingga pekerjaan tersebut terealisasi , namun ironisnya tidak dibayar sampai dini hari , jelasnya.
" Benar ini bukan kesalahan Walikota Pekanbaru , Agung Nugroho, tapi ini merupakan tanggung jawab dia sebagai pimpinan saat ini, karena masyarakat tidak menuntut perseorangan tapi menuntut atas nama pemerintah kota Pekanbaru, Kita minta keseriusan Walikota Pekanbaru untuk membayar kegiatan tersebut" .
Bahkan Wawako Kota Pekanbaru ia mengatakan menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) Riau , kapan selesainya pemeriksaan itu , kita sebagai masyarakat hanya menerima janji ke janji saja tanpa ada jadwal yang jelas , Kemarin janjinya akan dibayarkan di bulan Ramadhan tapi pada kenyataannya juga tidak terealisasi, jujur tidak ada capaian apapun dalam kinerja Walikota Pekanbaru saat ini, terang Erlangga dengan nada kesal.
Terkait Penyegelan Sejumlah kontraktor atau rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru melakukan aksi menyegel sejumlah ruangan pada Rabu, (7/5/2025) pagi, itu ada sebabnya karena pihak rekanan kontraktor sampai detik ini belum ada kepastian kapan tunda bayar ini akan selesai .
Anehnya mereka dituntut secara hukum , yang saya ketahui mereka tidak merusak apapun hanya membentangkan spaduk .
Kemudian tentang Defisit Anggaran , apanya yang Defisit ? , dimana kita ketahui Apbd Pemko Kota Pekanbaru di Tahun 2025 sebesar Rp . 3.2 Triliun , sementara Hutang Pemko kepada Rekanan Kontraktor berkisar 400 Miliar , kalau mereka serius membayar masih bersisa 2.8 Triliun untuk membangun Kota Pekanbaru ini kedepannya
Terakhir yang mau kami sampaikan mendesak Walikota Pekanbaru mencopot Sekwan DPRD Pekanbaru, Hambali Nanda yang jelas terbukti kasus suap / gratifikasi sebesar 4.5 Miliar dimana uang tersebut diberikan kepada Mantan Bupati Meranti, M .Adil yang terungkap dalam persidangan yang dimana Hambali saat itu menjabat Sebagai Sekwan DPRD Kabupaten Meranti .
Copot sejumlah pejabat publik yang terlibat dugaan kasus Gratifikasi/Suap Mantan Pj Walikota Pekanbaru , Risnadar yang namanya disebut oleh JPU KPK, serta mendesak KPK tangkap sejumlah pejabat publik di Kota Pekanbaru yakni Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas LHK , Wendi Yuliasdi ( 5 Juta ) , Sekretaris DLHK , Tengku Ahmad Reza Pahlevi ( 50 Juta ) , Kadis Perkim, Mardiansyah ( 50 Juta ) , Kepala Badan Pendapatan Daerah, Alek Kurniawan ( 80 juta plus Dua kemeja senilai Rp.2.5 Juta ) , Kadishub , Yuliarso ( 40 Juta ) , Kadis PUPR, Edward Riansyah ( 100 juta ), Kepala BPKAD , Yulianis ( 200 juta ) serta sejumlah pejabat lainnya yang terlibat dalam kasus dugaan gratifikasi /suap mantan PJ Walikota tersebut.
Ironisnya sejumlah pejabat itu masih dipertahankan oleh Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, kenapa tidak dicopot, mana janjinya katanya ingin bersih bersih dan berbenah , pada kenyataanya mereka yang diduga terlibat kasus gratifikasi/suap tetap dipertahankan , Ungkap Erlangga.
( Ari )
Posting Komentar